Kapan Minyak Goreng Harus Diganti? Ini Ciri-Cirinya!

Kapan Minyak Goreng Harus Diganti? Ini Tanda-Tandanya!

Menggoreng adalah cara memasak yang paling praktis untuk menghasilkan makanan dengan tekstur renyah dan rasa gurih. Namun, kualitas minyak goreng memegang peranan penting dalam menentukan rasa dan kesehatan makanan. Minyak yang digunakan terlalu lama bukan hanya membuat gorengan kurang enak, tetapi juga dapat menghasilkan zat berbahaya. Lalu, kapan minyak goreng harus diganti?

Minyak goreng sebaiknya diganti ketika sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Misalnya, aroma minyak mulai tengik atau berbau aneh, warnanya berubah menjadi cokelat kehitaman, atau minyak cepat berasap meski dipanaskan pada suhu rendah. Minyak lama juga sering membuat gorengan lebih berminyak, tidak kering, dan kehilangan kerenyahannya. Idealnya, minyak diganti setelah 2–3 kali pemakaian, tergantung pada jenis makanan yang digoreng. Mengetahui kapan minyak goreng harus diganti penting untuk menjaga kualitas hasil masakan, terutama bagi pelaku usaha kuliner.

Agar minyak lebih awet, ada beberapa tips yang bisa diterapkan. Pertama, selalu saring minyak setelah digunakan untuk menghilangkan remah-remah atau sisa makanan yang terbakar. Kedua, gunakan suhu yang tepat saat menggoreng, yaitu sekitar 170–180°C, agar minyak tidak cepat rusak. Ketiga, hindari mencampur minyak lama dengan minyak baru karena hal ini membuat kualitas minyak cepat menurun.

Selain itu, menggunakan peralatan yang tepat juga membantu menjaga kualitas minyak. Misalnya, Gas Fryer Guataka memiliki kontrol suhu presisi yang membuat minyak tidak cepat terbakar, sehingga gorengan matang merata dan hemat minyak. Dengan cara ini, usaha kuliner bisa lebih efisien sekaligus menjaga cita rasa makanan.

Hubungi wa.me/628111795567 untuk info lebih lanjut!