Memahami peran jasa dan kontribusi F&B Consultant

Food and Beverage Konsultan

Memahami peran jasa dan kontribusi F&B consultant bisa memberikan keleluasan bagi pelaku bisnis F&B dalam menentukan arah bisnis yang sedang mereka angun. Untuk mencapai kesuksesan bisnis F&B ditengah perasingan ketat ini, peran jasa dan kontribusi F&B sangat krusial.

Apa itu industri F&B?

Industri F&B(Food and Beverage) meliputi segala hal yang berkaitan dengan makanan dan minuman, mulai dari perencanaan dapur, penyediaan bahan makanan dan minuman, pengolahan makanan dan minuman, penyajian, hingga pengolahan sampah dari proses produksi makanan dan minuman. Istilah “Food and Beverage juga digunakan untuk mewakili makanan dan minuman yang diperlukan dalam acara, pesta, atau layanan catering. Contoh dari usaha yang berada dalam payung industri F&B yaitu restoran, kafe, bar, layanan katering, bakery, dan lainnya yang terlibat dalam proses produksi makanan dan minuman. 

Seiring perkembangan zaman, industri F&B terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi konsumen mulai dari packaging yang praktis, penggunaan bahan makanan organik, hingga konsep restoran yang memberikan pengalaman unik. Untuk memaksimalkan proses inovasi ini, terkadang pelaku usaha F&B membutuhkan bantuan pihak ketiga. Dengan menggunakan bantuan pihak ketiga, pelaku usaha F&B dapat lebih fokus menjalankan bisnisnya. Contoh dari pihak ketiga ini seperti konsultan F&B.

F&B Consultant (Konsultan F&B) dan perannya terhadap pengembangan bisnis F&B

Kitchen Consultant
Konsultan Dapur

Seorang konsultan dalam sebuah bisnis umumnya bekerja untuk memberikan nasihat, bimbingan, dan solusi profesional. Tugasnya adalah menganalisis dan mengidentifikasi masalah, menetapkan target, mengembangkan strategi, serta mengevaluasi hasil. 

Dalam dunia F&B, konsultan berfungsi sebagai pihak yang memberikan masukan terhadap rangkaian proses produksi makanan dan minuman, mulai dari perencanaan dapur, desain dapur, alur kerja dapur, dan manajemen penyimpanan stok bahan baku makanan. Beberapa kompetensi dibawah ini harus dimiliki oleh konsultan F&B : 

  • Kemampuan analitis tren pasar dan konsumen, konsultan F&B harus dapat menganalisa data, mengidentifikasi masalah, dan mengambil keputusan berdasarkan pemahaman yang mendalam tentang situasi bisnis F&B
  • Kemampuan komunikasi yang baik dan efektif dengan klien dan tim, konsultan harus dapat menyampaikan informasi dengan jelas dan singkat, serta menjadi pendengar yang baik. Kemampuan komunikasi yang baik juga akan mempermudah interaksi dengan klien sehingga konsultan dapat mengetahui kebutuhan klien secara keseluruhan
  • Kemampuan pemecahan masalah, konsultan harus bisa menjabarkan masalah yang sedang terjadi dan menganalisis sebab-akibat dari sebuah masalah, serta merumuskan solusi baik jangka pendek atau jangka panjang.

Kompetensi diatas sangat penting untuk dimiliki konsultan F&B untuk dapat menjalankan perannya sebagai konsultan dalam bisnis F&B. Berikut ini adalah peran dan tanggung jawab konsultan F&B dalam industri kuliner : 

  • Melakukan analisis dan evaluasi

Membantu melakukan analisis menyeluruh terhadap bisnis F&B, termasuk aspek operasional, keuangan, pemasaran, dan strategi. Serta mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman(SWOT) bisnis, serta memberikan rekomendasi berdasarkan analisis tersebut 

  • Mendukung pelaku bisnis F&B dalam merencanakan dan mengembangkan strategi bisnis F&B

Siap membantu pelaku bisnis F&B dalam merencanakan konsep bisnis yang sesuai dengan target pasar dan tren terkini. Konsultan F&B bekerja sama dengan pelaku bisnis kuliner tersebut untuk merancang dan mengembangkan strategi bisnis yang efektif

  • Perbaikan operasional dan manajemen

Memberikan masukan tentang efisiensi operasional, yang mencakup pemilihan peralatan dapur, merancang desain dapur, manajemen alur kerja, dan pengelolaan persediaan bahan baku makanan

  • Pengembangan inovasi produk

Membantu dalam pengembangan menu yang menarik, berkualitas, dan sesuai dengan preferensi konsumen. Konsultan dapat membawa ide kreatif, menguji resep baru, dan menyediakan pengetahuan tentang penggunaan bahan baku berkualitas dalam penyajian makanan dan minuman

  • Pengembangan dan peningkatan keterampilan karyawan

Konsultan akan menyediakan fasilitas pelatihan untuk karyawan dapat mengakses pengetahuan tentang keterampilan teknis dalam bisnis F&B, pelayanan pelanggan, dan standar operasional. Selain itu konsultan F&B juga dapat membantu dalam pengembangan tim yang efektif dan memotivasi karyawan.

Manfaat menggunakan jasa Consultant F&B

Setelah kita mengetahui ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab dari konsultan F&B.  Ada baiknya pelaku usaha F&B mempertimbangkan beberapa alasan berikut sebelum menggunakan jasa konsultan F&B.

1. Mempunyai keahlian dan pengalaman yang terpercaya

Consultant F&B adalah pihak yang sudah mumpuni dalam pengetahuan terkait dunia kuliner. Mereka dapat memahami perubahan tren pasar dan konsumen, menganalisis strategi terbaik, dan merangkum berbagai kebutuhan konsumen. Dengan keahlian tersebut, konsultan F&B, dapat membantu bisnis F&B untuk mengembangkan strategi yang tepat, meningkatkan efisiensi operasional, dan mencapai target harian, bulanan, bahkan tahunan.

Selain itu konsultan F&B juga dapat memberikan perkembangan terbaru terkait regulasi di Industri F&B. Karena industri F&B berkaitan dengan kebutuhan asupan harian manusia, maka dari itu dibutuhkan regulasi keamanan pangan yang ketat.

2. Memberikan sudut pandang baru yang objektif

Ketika menjalankan bisnis, pelaku usaha F&B terkadang kesulitan untuk mendapatkan sudut pandang dari luar bisnis tersebut, sehingga di sini peran konsultan F&B sangat dibutuhkan. Mereka akan memberi sudut pandang yang objektif tanpa dipengaruhi struktur organisasi dari bisnis kliennya. Sudut pandang yang diberikan pun bersifat terukur karena berdasarkan data yang sudah dikumpulkan di lapangan.

4. Efisiensi biaya, waktu, dan sumber daya

Consultant F&B dapat menghitung area mana saja yang harus dipangkas untuk efisiensi operasional bisnis F&B. Konsultan akan menghitung biaya mana yang dapat dikurangi, waktu yang dapat dihemat, dan sumber daya yang dapat dioptimalkan. Misalnya mereka dapat mengidentifikasi proses operasional yang membuang-buang waktu dan sumber daya.

5. Perencanaan yang strategis

Consultant F&B dapat membantu menyusun perencanaan strategis jangka pendek maupun panjang. Mereka dapat membantu menetapkan target, menetapkan eksekusi perencanaan, dan menetapkan metrik kinerja yang relevan. Dengan perencanaan strategis yang baik ini, sebuah bisnis F&B dapat fokus pada tujuan utama bisnis, dan siap menghadapi tantangan yang muncul selama bisnisnya berkembang.

Dalam menjalankan peran dan tanggung jawab nya, konsultan F&B tentu menghadapi berbagai macam tantangan dikarenakan dinamika industri F&B yang sangat kompleks.

Tantangan dalam menjadi Consultant F&B

  1. Tuntutan untuk tetap memperbarui pengetahuan dan tren terkini

Sebagai konsultan F&B kita dituntut untuk tetap terjaga terhadap perkembangan tren terbaru. Selain itu kita harus melek terhadap perubahan preferensi konsumen, dan perubahan dalam industri secara keseluruhan. Untuk tetap terjaga dan melek terhadap tuntutan ini, consultant F&B menghadiri konferensi industri, dan menjalin hubungan dengan pemangku kepentingan dalam industri F&B.

2. Tingkat persaingan yang ketat dalam industri F&B

Dengan semakin berkembangnya zaman, para pelaku usaha F&B mulai memutar otak utuk menciptakan inovasi baru yang dapat menarik banyak konsumen. Misalnya saja seperti penggunaan bahan organik untuk makanan diet, packaging praktis yang portable dan multifungsi, desain cafe unik yang sesuai dengan konsep dan tema yang sedang digandrungi konsumen, atau menu dengan modifikasi cita rasa lokal.

Untuk menghadapi tingkat persaingan yang sangat ketat ini, konsultan F&B harus pintar dalam mengkomunikasikan perubahan tren yang sedang terjadi kepada klien. Sehingga klien dapat mengerti langkah strategis apa yang harus diprioritaskan terlebih dahulu.

3. Tantangan consultant F&B dalam mengelola harapan dan kebutuhan klien

Dalam menjalankan perannya konsultan F&B terkadang harus bertemu dengan harapan klien yang mungkin tidak realistis atau tidak relevan. Ketika hal ini terjadi, konsultan F&B bisa menetapkan batasan dan memberikan alasan logis kenapa harapan klien tersebut tidak realistis. Konsultan F&B harus selalu bisa menangkap kebutuhan klien yang beragam. Komunikasi yang efektif dan manajemen ekspektasi memainkan peran penting untuk menghindari konflik dan membangun hubungan yang erat dengan klien.

4. Mempertahankan citra dan reputasi sebagai consultant F&B

Dalam industri yang sangat kompetitif ini, para pelaku usaha tidak ingin mengambil resiko dengan menyerahkan bisnisnya ke tangan yang tidak bisa dipercaya. Maka dari itu konsultan F&B harus bisa membangun citra yang baik agar klien dapat memberikan kepercayaan utuh terhadap pengembangan bisnisnya. Kredibilitas dan rekam jejak memainkan peran penting dalam menjaga citra konsultan F&B.

Industri F&B selalu menarik untuk dibahas, industri ini melibatkan kebutuhan primer manusia yaitu pangan. Para pelaku bisnis F&B harus selalu waspada terhadap kebutuhan konsumen yang berubah-ubah dari waktu ke waktu. Perubahan kebutuhan ini harus diimbangi dengan inovasi yang kreatif agar bisnis F&B tetap bertahan di lingkungan industri yang kompetitif. Untuk mempercepat dan memaksimalkan proses inovasi ini, pelaku bisnis F&B membutuhkan bantuan pihak ketiga yaitu konsultan F&B. 

Secara keseluruhan, konsultan F&B ini dapat memberikan nilai tambahan terhadap sebuah bisnis F&B. Mereka dapat membantu menganalisis data dari tren yang ada, mengukur resiko, membuat perencanaan strategis, dan mengefisiensi berbagai aspek yang ada di perusahaan mulai dari waktu, biaya, dan sumber daya. Memainkan peran yang sangat krusial ini tentu memberikan tantangan tersendiri bagi konsultan F&B. Mereka harus tetap terjaga dan awas terhadap dinamika industri F&B. Sehingga kompetensi yang dibutuhkan pun tidak main-main, untuk menjadi konsultan F&B kita harus mempunyai kemampuan seperti kemampuan berpikir analitis, komunikasi yang efektif, dan kemampuan pemecahan masalah.