Cara Menentukan Umur Simpan Makanan

Frozen Food

Setiap makanan memiliki ketahanan dan umur simpan yang berbeda, lalu bagaimana cara menentukan umur simpan makanan kita ya? simak yuk!

Apa yang dimaksud umur simpan?

adalah lamanya waktu penyimpanan makanan untuk mempertahankan keamanan dan kualitas produk agar tetap optimal. Umur simpan terhitung mulai dari  proses produksi suatu produk hingga distribusi.

Banyak faktor yang mempengaruhi penentuan umur simpan. Mulai dari bahan, proses pembuatan, jenis kemasan, serta kondisi penyimpanan.

Apa Beda Umur Simpan dan Kadaluarsa?

Umur simpan berbeda dengan tanggal kedaluwarsa. Umur simpan untuk membatasi suatu produk masih berkualitas atau tidak. Sedangkan tanggal kedaluwarsa merupakan batas akhir suatu produk aman untuk dikonsumsi.

Jadi, ketika produk makanan melewati umur simpan, maka produk tersebut sebenarnya masih aman untuk konsumsi. Namun, kualitasnya menurun. Mulai dari segi rasa hingga kandungan gizinya. Sedangkan jika melewati tanggal kedaluwarsa berarti produk tersebut sudah tidak layak makan.

Bagaimana Cara Menentukan Umur Simpan Produk Pangan?

Menentukan umur simpan produk pangan merupakan tanggung jawab produsen makanan. Sehingga konsumen bisa memperkirakan kapan waktu terbaik untuk mengonsumsi produk makanan yang mereka beli. Perhatikan dua hal berikut saat menentukan umur simpan produk.

1. Tentukan Karakteristik Makanan

Awalnya, produsen menentukan karakteristik (intrinsik dan ekstrinsik) dari makanan / minuman yang mempengaruhi keamanan dan kualitasnya.

Karakteristik ini mencakup bahan pembuatnya, proses pembuatan, serta jenis kemasan. Misalnya, kemasan plastik biasa atau kemasan vakum yang mampu memperpanjang tanggal habis tempo produk.

Jika perlu, pabrik juga dapat melakukan penelitian lain seperti pengambilan sampel dan analisis mikrobiologi untuk menentukkan umur simpan makanannya.

2. Evaluasi Seluruh Data Stabilitas Produk

Produsen mengevaluasi seluruh data stabilitas produk. Data minimal tiga batch berguna untuk memperkirakan umur simpan produk makanan.

Jika tidak ada perubahan signifikan dalam percepatan waktu tersebut, maka umur simpan bisa menyesuaikan dengan data kondisi penyimpanan jangka panjang.

Apa itu Pendugaan Umur Simpan?

Pendugaan umur simpan adalah perkiraan berapa lamanya waktu suatu komoditas dapat tersimpan hingga konsumen membeli, mengonsumsi dan tidak layak menggunakannya..

Dengan kata lain,hal tersebut merujuk pada perkiraan produk makanan tersebut seharusnya tidak lagi berada di rak dapur. Karena tidak layak pakai atau tidak lagi di rak supermarket karena tidak layak untuk dijual lagi.

Penentuan Umur Simpan pada Produk Pangan

Ada beberapa penentuan yang mempengaruhi umur simpan. Penentuannya ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu intrinsik dan ekstrinsik.

Penentuan intrinsik melekat pada sifat makanan itu sendiri, sedangkan penentuan ekstrinsik adalah kondisi eksternal di luar makanan. Hal ini meliputi parameter kualitas yang berbeda, yaitu organoleptik, nutrisi, higienis, fisik, kimia atau mikrobiologi. Berikut penjelasan selengkapnya.

1. Penentuan Intrinsik 

Salah satu hal yang mempengaruhi penentuan umur simpan adalah faktor-faktor yang merespon formulasi makanan.

Dalam industri makanan, sangat penting bahwa produsen memiliki pengetahuan tentang bahan baku produknya. Mulai dari komposisi, formulasi produk, total nilai pH dan keasaman, serta potensi redoks.

2. Penentuan Ekstrinsik

Jenis penentuan ini berasal dari berbagai faktor eksternal, seperti proses, pengemasan dan penyimpanan produk. Beberapa hal tersebut terpengaruh oleh paparan sinar matahari, kelembaban, suhu, dan tempat penyimpanan.

 

Metode Pendugaan Menentukan Umur Simpan Makanan

Banyak produsen kini menggunakan metode pendugaan umur simpan makanan dengan beberapa cara berikut.

1. Metode Langsung

Metode langsung merupakan studi waktu nyata yang terdiri dari penyimpanan produk dalam kondisi serupa dengan apa yang akan produk tersebut hadapi. Cara ini berguna untuk memantau evolusinya dalam interval waktu yang teratur.

Keuntungan utama dari metode ini adalah menciptakan perkiraan yang sangat akurat tentang lamanya waktu suatu produk mengalami kerusakan.

2. Mikrobiologi Prediktif

Metodologi ini mempelajari respon mikroba yang berbeda dari makanan untuk berbagai kondisi lingkungan. Hal ini berdasarkan pada model matematika dan statistik untuk memprediksi perilaku mikroorganisme dalam produk.

Metode ini  berguna ketika mengembangkan produk baru dan mempertimbangkan kemungkinan perubahan kondisi suatu produk.

3. Mempercepat Tes Umur Simpan

Dalam pengujian ini, terjadi modifikasi beberapa kondisi, seperti suhu, tekanan oksigen atau kadar air  untuk mempercepat reaksi pembusukan makanan.

Cara ini memungkinkan seseorang untuk memprediksi perilaku makanan dalam kondisi tertentu dan memperkirakan bagaimana mereka berkembang dalam kondisi penyimpanan tertentu.

4. Tes Tantangan

Metode ini terdiri dari eksperimen memasukkan patogen atau mikroorganisme ke dalam makanan selama proses produksi. Sehingga produk yang terkena kondisi nyata itu akan menderita dalam kehidupan nyata.

Kerugian utama dari jenis tes ini adalah efek parameter dari  satu-satunya analisis dan fakta bahwa produk dapat menghadapi banyak faktor pada saat yang sama.

5. Metode Bertahan Hidup

Metode ini berdasarkan pada pendapat konsumen tentang karakteristik fisik produk. Cara ini terdiri dari mengetahui sikap orang terhadap produk yang sama dengan tanggal pembuatan yang berbeda. Sehingga bisa menentukan apakah mereka akan mengonsumsinya atau tidak.

Metode ini berusaha membangun hubungan antara umur simpan dan kualitas produk bersangkutan.

Ketertarikan untuk mengawetkan makanan sudah ada sejak dulu. Pengasinan, pengawetan atau pengeringan di bawah sinar matahari dan udara adalah upaya pertama untuk memperpanjang umur simpan makanan.

Produsen makanan bertanggung jawab untuk menentukan umur simpan makanan dan memahami perbedaan umur simpan dengan tanggal kedaluwarsa. Sehingga konsumen bisa memperkirakan waktu terbaik untuk mengonsumsi makanan secara aman dan terjaga kualitasnya.