Kemasan logam seperti kaleng pada makanan memang membuat pengemasan dan cara pengonsumsian menjadi lebih praktis, namun, tahukah Anda bahaya kemasan logam untuk makanan mengintai kesehatan tubuh kita?
Walaupun terlihat aman dan rapat, ternyata kemasan logam mengandung bahaya tersendiri. Kemasan logam yang tebal dan keras tidak menjamin makanan bebas dari kontaminasi. Bahkan, berpotensi menimbulkan bahaya baru.
Bahaya Kemasan Logam pada Makanan
Efek negatif kemasan logam ini cukup parah bagi kesehatan tubuh. Apalagi jika Anda konsumsi dalam jangka waktu yang lama. Berikut adalah gangguan kesehatan akibat penggunaan kemasan logam pada makanan.
Kontaminasi Stanum
Walaupun kemasan logam terkesan aman dan rapat, tapi ternyata hal itu tidak bisa menghindarkan makanan dari kontaminasi zat tertentu. Pada makanan kemasan logam misalnya, adanya kemungkinan tinggi terkontaminasi oleh zat stanum.
Zat kimia stanum atau yang populer dengan sebutan SN adalah zat kimia hasil dari permukaan kemasan logam. Tentu saja, zat ini dapat menimbulkan kontaminasi isi pada makanan di dalamnya. Khususnya jika Anda menyimpan makanan tersebut dalam waktu yang cukup lama.
Jika Anda sering makan makanan kemasan kaleng, maka zat stanum ini kemungkinan besar akan menumpuk pada bagian usus. Hal ini karena zat stanum tidak bisa terserap oleh tubuh sama sekali.
Dalam jangka waktu tertentu, tumpukan zat stanum ini bisa membuat Anda mengalami gangguan pencernaan. Terutama pada bagian usus halus yang merupakan bagian penyerapan makanan. Duh, bahaya sekali ya!
Bahan Pengawet Penyebab Kanker
Banyak orang yang memilih makanan dengan kemasan logam seperti saat membeli berbagai bahan makanan instan, seperti daging kaleng, dll. Biasanya hal ini menjadi pilihan beberapa orang yang tidak punya waktu luang untuk memasak. Sehingga lebih memilih makanan instan yang lebih praktis.
Kemasan logam seperti ini terkesan bisa menjaga kualitas makanan lebih lama dan mencegahnya terpapar dari bakteri. Padahal, ada bahaya kemasan logam yang tersembunyi di dalam kemasan makanan tersebut.
Sebab, serapat apapun kemasan logam itu, produk makanan tetap akan menggunakan bahan pengawet. Setiap makanan dengan kemasan logam ini sendiri memiliki kadar bahan pengawet yang berbeda-beda. Ada yang jumlahnya sedikit, ada pula yang berlebihan.
Berhati-hatilah jika sering mengonsumsi bahan makanan dalam kemasan logam yang mengandung pengawet ini. Karena dapat menimbulkan berbagai penyakit berbahaya, termasuk meningkatkan resiko kanker, terutama kanker payudara.
Menyebabkan Alergi
Setiap makanan yang dikemas dalam kemasan logam pasti ada tambahan zat BTM (Bahan Tambahan Makanan). Tujuannya yaitu agar rasa dari makanan lebih nikmat. Selain itu, BTM ini bisa meningkatkan warna makanan, sehingga tampilannya lebih menarik dan menggoda selera.
Sekilas, penambahan BTM adalah hal lumrah. Namun, perlu Anda ketahui bahwa BTM bukanlah zat yang murni dan bukan termasuk dalam golongan nutrisi. Lebih bahaya lagi, BTM merupakan zat yang cukup reaktif. Sehingga beresiko menimbulkan berbagai reaksi buruk untuk tubuh.
Jadi, jika orang yang memiliki bawaan alergi mengonsumsinya, pastinya akan segera timbul gejala alergi tersebut. Mulai dari kulit yang terasa gata-gatal, kemudian bagian tubuh tertentu yang menjadi bengkak, dll. Atau munculnya ruam di beberapa permukaan kulit.
Bahkan, ada pula yang gejala alerginya sangat parah hingga mengganggu sistem pernafasan. Tentu kondisi ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Faktor Diabetes Paling Kuat
Tahukah Anda jika makanan dalam kemasan kaleng merupakan pemicu diabetes yang cukup kuat. Hal tersebut karena adanya zat kimia yang bernama Bisphenol A yang terkandung dalam kemasan logam.
Zat kimia ini ditambahkan pada kemasan logam dengan tujuan pencegahan karat pada kemasan. Namun, jika Anda tanpa sengaja mengonsumsi zat kimia ini dan masuk ke dalam tubuh, maka akan menghambat produksi insulin.
Tentu saja, hal ini akan membuat gula darah kurang terkontrol dan kemungkinan besar beresiko menimbulkan penyakit diabetes.
Resiko Keracunan Makanan
Bahaya kemasan logam untuk makanan selanjutnya adalah adanya resiko keracunan makanan bagi orang yang memakannya. Khususnya pada makanan kemasan kaleng yang tertutup lama. Biasanya karena produk tersebut lama tak terjual di toko atau Anda terlalu lama menyimpannya di kulkas.
Karena serapat apapun kemasan logam tersebut, masih ada kesempatan bagi bakteri untuk berkembang biak dalam makanan. Salah satu jenis bakteri itu adalah Clostridium yang berkembang biak dengan teknik spora.
Spora dari bakteri ini bisa menghasilkan racun dan dengan cepat mengontaminasi makanan. Jika racun ini masuk ke dalam tubuh, tentu saja, dapat menyebabkan gejala keracunan makanan. Efeknya bisa langsung terlihat, bahkan jika Anda mengonsumsinya dalam dosis kecil.
Ada banyak sekali bahaya kemasan logam bagi kesehatan. Karena itu, sebisa mungkin untuk menghindari kemasan logam. Beralihlah pada kemasan vakum yang lebih aman menggunakan Mobile Deep Vacuum 400. Dapatkan alatnya dengan harga terjangkau di guataka.com.